Masjid Qolsharif, Kazan, Russia
dibangun
pada abad ke-16, masjid qolşärif terletak di kazan kremlin dan merupakan masjid
terbesar di rusia dan eropa. qolşärif merupakan seorang tokoh ulama yang
mengabdi di sana meninggal dengan sejumlah muridnya ketika mempertahankan kazan
dari pendudukan rusia pada tahun 1552.
Beberapa temuan sejarah menunjukkan bahwa Islam telah ada di wilayah Federasi Rusia sejak abad ke-10. Tepatnya di Kazan, ibukota Republik Tatarstan dan salah satu kota terbesar di Rusia.
Bukti kehadiran Islam di tanah Kazan ini merujuk pada penemuan sebuah masjid yang diyakini berusia seribu tahun lebih. Arkeolog menemukan reruntuhan lain berupa bebatuan putih di dekat salah satu benteng kuno. Menurut para peneliti, bangunan itu menghadap ke arah Makkah.
Temuan tersebut sekaligus membantah pandangan para sejarawan yang mengatakan bahwa Islam muncul di Kazan dan kawasan tersebut setelah abad ke 15. Menurut para ahli Rusia, kota Kazan telah ada sejak abad ke-10. Namun, dokumen-dokumen tertulis yang dimiliki kota ini berasal dari abad ke-15. Dalam periode tersebut, Kazan adalah ibukota ''Kazan Khanate''. Kota ini berkembang setelah didirikannya Kazan Khanate.
Lokasi di mana ditemukannya reruntuhan bangunan masjid tersebut kini berdiri sebuah masjid yang diberi nama Qolsharif (dalam bahasa Tatar) atau Kul Sharif (dalam bahasa Rusia). Masjid ini merupakan masjid terbesar di Rusia dan di kawasan Eropa Timur. Nama Qolsharif yang tersemat pada masjid ini mengacu kepada nama pemimpin dan ulama terkemuka di Kazan Khanate. Sejumlah literatur sejarah menyebutkan bahwa Qolsharif meninggal dengan sejumlah muridnya ketika berusaha mempertahankan Kazan dari pendudukan Rusia tahun 1552.
Untuk mengenang sang pahlawan Kazan ini, atas arahan Presiden Tatarstan Mintimer Shaymiev, maka kemudian dibangun kembali sebuah masjid yang hampir serupa, walaupun bentuknya sedikit modern. Disamping sang presiden juga berkeinginan memiliki sebuah masjid yang representatif dengan mengikuti contoh arsitketur Ottoman (Turki Usmani). Tahapan pembangunan kembali masjid tersebut dimulai sejak tahun 1996.
Diketahui bahwa bangunan masjid yang dulu pernah berdiri di lokasi tersebut memiliki dua buah menara. Kedua menara tersebut dalam bentuk kupola dan tenda. Secara keseluruhan bentuk bangunan masjid itu mengadopsi bangunan tradisional di wilayah Volga Bulgaria. Volga Bulgaria adalah sebuah negara Bulgar yang pernah eksis antara abad ke-7 hingga abad ke-13 di sekitar Sungai Volga dan Kama di Rusia. Meski mengadopsi bentuk bangunan tradisional Volga Bulgaria, namun beberapa bagian dari masjid ini menggunakan elemen aristektur Renaisans awal dan arsitektur Ottoman. Tahun 1552, selama penyerangan ke Kazan masjid ini dihancurkan oleh pasukan kekaisaran Rusia.
Simbol kemerdekaan yang kaya nilai arsitektural
Qolsharif dianggap sebagai salah satu simbol terpenting dari keinginan kaum Tatar untuk merdeka dan bebas.Selain itu, masjid tersebut juga menjadi museum Islam. Komplek Qolsharif juga dianggap menjadi titik lanskap arsitektur Kazan yang memegang peranan terpenting. Beberapa bagian masjid Qolşärif dapat dilihat di Katedral Santo Basil di Moskow. Sejak 1996 masjid telah dibangun kembali walaupun bentuknya lebih modern. Peresmian dilakukan pada tanggal 24 Juli 2005, menandakan awal perayaan yang ditujukan atas kemenangan Kazan. Arsitektur bangunan Masjid Qolsharif didesain oleh para arsitek Rusia; I. Sayfullin dan S. Shakurov. Sementara, pada bagian interiornya dirancang oleh A. Sattarov. Arsitektur masjid ini merupakan perpaduan antara unsur modern dan tradisional yang juga terdapat pada masjid-masjid lokal.
Masjid ini dirancang sedemikian megahnya sehingga dapat menampung sekitar setengah ribu orang dan di alun-alun masjidnya dapat menampung sekitar sepuluh ribu orang. Pada masjid ini terdapat empat menara yang masing-masing menara memiliki tinggi 57 meter. Kubah-kubah pada masjid ini memiliki bentuk dan corak dekoratif unik khas Kazan yang berbentuk seperti mahkota khan masa Kekhanan Kazan pada sekitar abad ke-16 di daerah tersebut.
Di restorasi ulang dari puing kehancuran, masjid Qolsharif kini kembali berdiri megah di pusat kota Kazan, Ibukota Republik Tatarstan, bagian dari Federasi Rusia. Masjid yang sudah melegenda sejak empat abad lalu ketika empirium Islam Kazan Khanate dalam masa keemasannya di wilayah Tatarstan. Bangunan Masjid Qolsharif terdiri dari dua tingkat. Lantai atas merupakan ruang shalat, sementara lantai bawah digunakan bagi keperluan pendidikan, museum, maupun administrasi. Pada bagian halaman, terdapat dua ruang paviliun besar dan kolam berornamen Timur Tengah. Dengan mempertahankan beberapa elemen arsiktektur pada bangunan lama, kompleks Masjid Qolsharif dianggap menjadi titik lanskap arsitektur Kazan terpenting. Selain bangunan masjid utama, juga terdapat ruang perpustakaan, ruang publikasi, serta ruang khusus bagi para imam. Restorasi masjid ini, menghabiskan dana sebesar 500 juta rubel, yang sebagian besar berasal dari donasi masyarakat Tatarstan.
Selain karena kemegahan bangunannya, masjid yang juga terkenal di Eropa ini memiliki keunikan lainnya. Masjid ini berdampingan dengan sebuah katedral. Konon, kabarnya orang Rusia percaya, bahwa apabila berdoa di dekat menara merah bata itu, maka doanya akan dikabulkan.Saat ini, bangunan Masjid Qolsharif menjadi pusat kegiatan keagamaan umat Islam di Rusia. Setiap Idul Fitri, masjid ini ramai dikunjungi jamaah yang merayakan hari raya. Keadaan yang sama, juga terjadi ketika mereka merayakan acara-acara keagamaan lainnya.
Arsitekrural Masjid Kul Sharif Memadukan Gaya Renaisans dan Ottoman
Bangunan Masjid Kul Sharif ini terdiri dari dua tingkat. Lantai atas merupakan ruang shalat, sementara lantai bawah digunakan bagi keperluan pendidikan, museum, maupun administrasi. Pada bagian halaman, terdapat dua ruang paviliun besar dan kolam berornamen Timur Tengah. Dengan mempertahankan beberapa elemen arsiktektur pada bangunan lama, kompleks Masjid Kul Sharif dianggap menjadi titik lanskap arsitektur Kazan terpenting. Selain bangunan masjid utama, juga terdapat ruang perpustakaan, ruang publikasi, serta ruang khusus bagi para imam. Lantas, menurut Situs resmi Qulsharif restorasi masjid ini menghabiskan dana sebesar 500 juta rubel, yang sebagian besar berasal dari donasi masyarakat Tatarstan sendiri.
Selain karena kemegahan bangunannya, masjid yang juga terkenal di Eropa ini memiliki keunikan lainnya. Masjid ini berdampingan dengan sebuah katedral. Konon, kabarnya orang Rusia percaya bahwa apabila berdoa di dekat menara merah bata itu, maka doanya akan dikabulkan.Saat ini, bangunan Masjid Kul Syarif menjadi pusat kegiatan keagamaan umat Islam di Rusia. Setiap Idul Fitri, masjid ini ramai dikunjungi jamaah yang merayakan hari raya. Keadaan yang sama juga terjadi ketika mereka merayakan acara-acara keagamaan lainnya.
Pimpinan Dewan Muslim Tatarstan, Iskhakov Gusman Gumerovich (mufti yang juga pimpinan Russian Islamic University), menyatakan, pembangunan masjid dan revitalisasi masjid-masjid mati di Tatarstan adalah penanda semangat Islam telah lahir kembali di negaranya. Pembangunan kembali masjid tak hanya dilakukan di Kazan, tetapi juga di 29 wilayah lainnya di negara itu. Umumnya, masjid-masjid mati atau yang telah berubah fungsi, dikembalikan lagi sebagai pusat ibadah kaum Muslim.
Keterikatan sejarah dengan Usmani terlihat dalam arsitektur masjid 4 menara setinggi 57 meter itu, kaya dengan Granit dan Marmer dari Ural, Interior dihiasi karpet dari Iran kristal chandelier dari Ceko dan plesteran dan mosaik dari Saudi Saudi. Masjid Kul Sheriff dianggap terhadap simbol berdampingan Muslims dan Kristen Ortodoks di Tatarstan. maka kemudian dibangun kembali sebuah masjid yang hampir serupa, walaupun konstruksinya mendapatkan sentuhan lebih modern. Pendirian masjid ini, menurut sang presiden, merupakan perwujudan rumah ibadah yang representatif bagi umat Muslim, dengan mengadopsi corak dan gaya arsitektur Ottoman(Turki Usmani). Pembangunan kembali masjid tersebut dimulai sejak tahun 1996.
Diketahui bahwa bangunan masjid yang dulu pernah berdiri di lokasi tersebut memiliki dua buah menara. Kedua menara tersebut dalam bentuk kupola dan tenda. Secara keseluruhan, bentuk bangunan masjid itu mengadopsi bangunan tradisional di wilayah Volga Bulgaria. Volga Bulgaria adalah sebuah negara di Bulgaria yang pernah eksis antara abad ke-7 hingga abad ke-13 di sekitar Sungai Volga dan Kama di Rusia.Meskipun mengadopsi bentuk bangunan tradisional Volga Bulgaria, beberapa bagian dari masjid ini menggunakan elemen arsitektur Renaisans awal dan arsitektur Ottoman. Tahun 1552, selama penyerangan ke Kazan, masjid ini dihancurkan oleh pasukan kekaisaran Rusia.Kendati bentuk bangunan lama dari masjid ini tidak lagi dipertahankan, namun penggunaan elemen arsitektur masa Renaisans awal dan Ottoman tetap dipertahankan oleh sang arsitek. Sekilas pandang, bangunan masjid ini menyiratkan kemegahan. Warna putih dan biru tampak mendominasi bagian luar masjid. Bangunan baru dari Masjid Kul Sharif ini memiliki delapan buah menara dan satu kubah utama yang dapat dilihat dari Katedral Saint Basil, Moskow. Kubah masjid berwarna putih-biru ini berdiameter 39 meter. Adapun kedelapan menaranya, masing-masing memiliki tinggi 57 meter.
Sejak awal penyebaran Islam di Tatarstan, masjid menempati fungsi sentral sebagai pusat kegiatan umat dalam beragam aspek. Seiring pembangunan masjid itu, mereka juga akan membangun madrasah di lingkungan sekitar masjid, nantinya akan menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.